Serupa dengan Dokter Umum, Profesi Dokter Gigi juga memiliki spesialisasi atau pendalaman sub ilmunya sendiri. Saat ini, sudah tersedia klinik Dokter Gigi Spesialis Jakarta maupun di berbagai daerah lainnya. Namun, apa bedanya klinik Dokter Gigi umum dan spesialis? Situasi seperti apa yang mengharuskan pasien berkonsultasi dengan Dokter Gigi Spesialis? Apakah biayanya jauh lebih mahal?
Nah, agar tidak bingung atau salah informasi, artikel kali ini akan membahas beberapa pertanyaan populer mengenai serba-serbi klinik Dokter Gigi Spesialis Jakarta. Mulai dari biaya hingga perawatan yang ditawarkan, langsung lihat semua jawabannya, yuk!
Apa Perbedaan Klinik Dokter Gigi Biasa dan Klinik Dokter Gigi Spesialis?
Sebelum melangkah lebih jauh, mari mulai dengan menjawab pertanyaan paling dasar ini. Sesuai namanya, klinik dokter gigi biasa adalah salah satu fasilitas layanan yang menaungi Dokter Gigi Umum dan beberapa Dokter Gigi Spesialis. Sementara, klinik dokter gigi spesialis adalah klinik yang khusus menaungi para Dokter Gigi Spesialis. Spesialisasinya pun cukup beragam, mulai dari Spesialis Ortodonti, Bedah Mulut, hingga Kedokteran Gigi Anak.
Semua pelayanan yang tersedia pada klinik dokter gigi biasa juga bisa ditemukan pada klinik Dokter Gigi Spesialis. Namun tidak sebaliknya, beberapa klinik gigi biasa mungkin tidak memiliki layanan spesialisasi yang dibutuhkan oleh para pasien.
Baca juga: Dokter Gigi Spesialis Anak dan Dewasa, Apa Perbedaannya?
Berapa Biaya Perawatan Gigi di Klinik Dokter Gigi Spesialis Jakarta?
Biaya perawatan gigi di klinik Dokter Gigi Spesialis Jakarta dan sekitarnya tentu disesuaikan dengan kedalaman ilmu, kelihaian tindakan, pengalaman para Dokter Gigi Spesialis, serta pelayanan terbaik untuk para pasien. Berikut beberapa biaya perawatan gigi standar yang kerap dibutuhkan dalam pengecekan berkala.
1. Biaya Tambal Gigi
Biaya penambalan gigi di klinik Dokter Gigi Spesialis Jakarta saat ini berkisar antara Rp350.000 hingga Rp900.000 per gigi. Harganya ditentukan sesuai ukuran lubang yang muncul pada gigi tersebut. Semakin besar lubang, maka semakin rumit pula tindakan yang dibutuhkan.
2. Biaya Cabut Gigi
Untuk tindakan cabut gigi klinik Dokter Gigi Spesialis Jakarta, dibutuhkan biaya sekitar Rp750.000 hingga Rp1.500.000 per gigi. Harganya berubah sesuai tingkat kompleksitas kasus. Dokter Gigi Spesialis akan terlebih dahulu memberikan diagnosa dan penjelasan mengenai prosedur yang akan dijalankan sesuai kondisi kesehatan gigi dan mulut pasien.
3. Biaya Bersihkan Karang Gigi (Scaling)
Biasanya, tindakan scaling di klinik Dokter Gigi Spesialis juga disertai dengan polishing. Biaya keseluruhannya antara Rp400.000 hingga Rp575.000, tergantung dari banyak tidaknya karang yang menempel pada gigi.
4. Biaya Operasi Gigi Bungsu
Operasi gigi bungsu adalah salah satu tindakan yang paling besar di antara tindakan perawatan berkala, namun cukup memiliki banyak pasien penderita. Tergantung kompleksitas kasus, biaya operasi gigi bungsu di klinik Dokter Gigi Spesialis Jakarta adalah sekitar Rp3.000.000 hingga Rp4.500.000.
5. Biaya Perawatan Saluran Akar (Perawatan Syaraf)
Tindakan satu ini memerlukan dua sampai empat kali kunjungan selama prosesnya. Biaya perawatan saluran akar gigi berada pada kisaran Rp450.000 hingga Rp1.050.000 per gigi. Perawatan saluran akar sendiri adalah tindakan mengobati pulpa gigi yang terinfeksi tanpa perlu mencabut gigi tersebut. Salah satu penyebab infeksi pada pulpa gigi adalah karena gigi berlubang yang tidak dirawat dengan baik.
Gigi Berlubang Harus ke Dokter Gigi Spesialis Apa?
Untuk mendapatkan perawatan mendalam perihal gigi berlubang, pasien dapat mengunjungi Dokter Spesialis Konservasi Gigi, atau yang biasa dikenal dengan nama Endodontist. Beberapa fokus pendalaman ilmu Dokter Spesialis Konservasi Gigi adalah diagnosis nyeri gigi, perawatan saluran akar, dan prosedur prosedur bedah berkaitan dengan penyakit yang mengganggu kesehatan maupun estetika gigi.
Misi para Endodontist sebagai konservator gigi adalah untuk mempertahankan gigi selama mungkin pada rongga mulut pasien. Berbagai perawatan akan dilakukan untuk memastikan gigi tetap sehat dan dapat menjalankan fungsinya dengan baik di dalam mulut.
Baca juga: Ternyata, Banyak Juga Tipe Dokter Gigi yang Kita Nggak Kenal
Apa Efek Samping Jika Gigi Sudah Rusak?
Menurut situs berikut, gigi berlubang yang tidak segera ditangani dengan benar dapat memicu infeksi pada jaringan tubuh. Pada beberapa kasus yang cukup ekstrim, kantong nanah juga dapat muncul pada gigi dan gusi. Kantong nanah tersebut disebut abses gigi, yang muncul akibat akumulasi bakteri di dalam mulut.
Berikut beberapa masalah atau efek samping yang kerap muncul akibat gigi rusak tanpa penanganan:
- Rasa nyeri luar biasa. Mulai dari gigi, gusi, dan dapat menjalar hingga bagian kepala.
- Gingivitis atau penyakit gusi. Diawali gejala peradangan dan dapat menyebar pada bagian gusi yang sehat.
- Mengubah struktur gigi dan rahang. Gigi yang busuk hingga menggeser posisi gigi lain, serta gusi yang terinfeksi dapat meningkatkan risiko kerusakan tulang rahang.
- Abses gigi atau kantong nanah. Akumulasi bakteri akibat infeksi parah yang telah menyebar ke jaringan lunak pulpa, rahang, atau mulut.
- Penyakit Jantung dan Stroke. Luka pada gusi dapat menjadi jalan masuk bakteri mulut ke dalam aliran darah, meningkatkan risiko infeksi pada otot jantung bagian dalam.
Berapa Biaya Perbaikan Gigi yang Rusak Parah?
Untuk menangani gigi yang rusak parah, disarankan untuk menghubungi klinik Dokter Gigi Spesialis Jakarta ataupun lokasi lain yang terdekat dengan domisili masing-masing pasien. Buatlah janji konsultasi dengan Dokter Gigi Spesialis untuk mendapatkan diagnosa mendalam sesuai kondisi kerusakan gigi. Biaya perbaikan gigi yang rusak parah akan berbeda tergantung tindakan perawatan yang dibutuhkan sesuai diagnosa Dokter Gigi Spesialis tersebut.
Jangan tunggu hingga rasa nyeri tak tertahankan muncul dan mengganggu rutinitas harian, pastikan untuk memeriksakan gigi secara berkala dengan Dokter Gigi Spesialis terbaik pilihan Sahabat AUDY. Yuk, buat janji sekarang. Sampai jumpa di klinik, ya!
Baca juga: Hati-hati! Penyebab Gigi Berlubang Bisa Menular